Senin, 17 Mei 2010

Menulis Untuk Keabadian

Sebagai seorang manusia, menjadi abadi adalah sebuah hal yang mustahil, karena mati adalah sebuah keniscayaan.

Namun keinginan menjadi abadi itu pastinya ada pada segelintir manusia, ada yang rela berkorban apapun demi itu, ada yang menjadi budak setan, ada yang menjadi penghuni tetap laboratorium untuk menemukan formula menjadi manusia abadi. pastinya semua upaya itu akan gagal, karena yang kekal abadi hanya Allah SWT.

Keabadian fisik mustahil, keabadian gagasan dapatkah terjadi ?. Mungkin, paling tidak sampai kiamat terjadi.
Menulis untuk keabadian, Seperti judul tulisan ini, salah satu upaya untuk mencapai status sebagai manusia abadi, adalah dengan menulis. Walaupun jasadnya sudah hancur, seorang penulis, akan tetap dikenang gagasan-gagasannya, karena tulisan akan tetap bertahan, bertahun-tahun, bahkan ber abad-abad.

Sebut saja Darwin, yang gagasannya mengenai Evolusi tetap bertahan hingga kini berkat bukunya "The Origin of Species". Plato, Archimedes, bahkan Nabi kita Rasulullah Muhammad SAW.

Orang-orang hebat mengabadikan (atau diabadikan) gagasannya lewat tulisan, baik yang ditulis oleh mereka sendiri maupun orang lain. Contoh kasus, kehidupan Rasulullah terabadikan dengan jelas dalam hadist-hadist yang ditulis para ahli hadist, bayangkan jika tidak ada yang menulis hadist, bagaiman kita dapat mengenal Rasulullah.

Menulis untuk menjadi abadi, bukan secara fisik, tapi diwakili gagasan, ide dan pemikiran kita. Anda ingin abadi, maka mulai menulis sekarang.

 (post lama dari http://ariefmai.multiply.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar