Minggu, 23 Mei 2010

Matahari Elips

Matahari itu memijar merah
Bertemu burung-burung yang beranjak ke peraduan
Kembali dari petualangan
Awan-awan tipis juga menghadiri
Semarakkan hening suasana senja


Ingin rasanya nikmati ketentraman itu
Kapanpun gundah menghampiri
Seolah terkantongi di saku kiri
Ibarat sebatang rokok yang siap berasap
Kapapanpun lidah terasa “gatal”

Seorang Pengecut

Sesampainya di ujung

Aku berlari
Kau bingung mematung
Ku lepas genggaman
Kau meronta bertahan

Seratus delapan puluh derajat
Ku berputar tinggalkanmu
Kau berteriak
“Lelaki pengecut…”

Senin, 17 Mei 2010

Sang Pengendara Angin


Aku ingin melintasi awan lebih jauh lagi
Mengendarai angin menuju pegunungan yang sangat kukagumi kehijauannya.
Namun ada seutas benang yang mengikat tubuhku, membatasi gerakan dan kebebasanku.

Hingga suatu ketika benang itu putus dan aku pun terlepas.
Aku melayang…… banyak anak-anak mengejarku

Menulis Untuk Keabadian

Sebagai seorang manusia, menjadi abadi adalah sebuah hal yang mustahil, karena mati adalah sebuah keniscayaan.

Namun keinginan menjadi abadi itu pastinya ada pada segelintir manusia, ada yang rela berkorban apapun demi itu, ada yang menjadi budak setan, ada yang menjadi penghuni tetap laboratorium untuk menemukan formula menjadi manusia abadi. pastinya semua upaya itu akan gagal, karena yang kekal abadi hanya Allah SWT.

Keabadian fisik mustahil, keabadian gagasan dapatkah terjadi ?. Mungkin, paling tidak sampai kiamat terjadi.

Suasana Fajar


Fajar menyingsing
Menculik bintang
Melipat malam
Menjaring rembulan

Aku menggeliat
Membunuh weker
Menguap hebat
Kembali terlelap

Adzan bersahutan
Ayam berteriak
Selimut merapat
Mimpi mendekap

Yogyakarta, 15 Mei 2010

Kamis, 13 Mei 2010

Sebuah “Percakapan”

“Aku makin cantik ya” gumamnya di depan cermin
“Itu karena aku cantik” jawabku dalam hati tepat dihadapannya

“Apa karena aku dah
gak pake’ jilbab lagi ya” Ia lanjutkan gumamnya
“Kita lebih cantik saat kita masih pake’ jilbab” ujarku, masih di dalam hati

***

Selasa, 11 Mei 2010

Menabrak Kucing Mati


Dini hari tadi, Ia tergeletak, tanpa nyawa. Ku tabrak saja.
***

Aku baru tahu ia ada setelah motorku melindasnya. Setelah jauh baru ku tersadar jika aku telah menabrak kucing mati. Dalam hati aku bersyukur bukan aku yang membuatnya meregang nyawa. Namun aku tetap penasaran siapa (atau lebih tepatnya apa) yang telah menabraknya?, Siapa yang telah jadi perantara pencabut nyawanya?.

Aku menduga bukan sekedar kendaraan roda dua. Kucing itu besar sekali, terbaring seperti bayi, kalau motor pasti sudah terpental pengendaranya. Mungkin mobil keluarga atau truk besar, yang membantu keberangkatan kucing itu ke surga.
***

Ia di situ sendiri, aku seram. Ku tinggalkan saja



Yogyakarta, 10 Mei 2010

Sambil dengerin “The Corrs - All The Love in The World”

Senin, 10 Mei 2010

Apakah Aku ? Gajah, Kuda, atau Kerbau ?

Kulihat tiga anak kecil telentang di atas rerumputan, menatap langit lekat-lekat.

***
“Aku tau… aku tau… bentuknya mirip apa, mirip kerbau” teriak salah satu dari mereka.


 “Ah… mana ada kerbau, pandai-pandai kau ajalah, itu seekor kuda” temannya menimpali.

Minggu, 09 Mei 2010

Ia Selalu Takut Pada Purnama.

Ia selalu takut pada purnama.
Anda pasti heran mendengarnya ?

“Aneh…. purnama itukan indah” kataku karena aku kagum dengan purnama.

Ibarat sebuah lampu senter besar yang tergantung dilangit, terang tapi tidak membakar.

Aku selalu menyukai purnama.

Anda pasti setuju dengan pendapat itu ?


Surat Terakhir

Aku bisa menjadi pesawat.
Terbang bebas menunggangi angin tinggalkan bumi di kejauhan.
Meski nantinya akan tetap terjatuh atau tersangkut di dedaunan.

Namun aku kecewa jika hanya menjadi sebuah kapal udara.

Aku ingin yang lebih luar biasa.

Selasa, 04 Mei 2010

Rakyat Negeri Ini Butuh Kita Kawan

Mereka belum pulang juga…..
Sudah sedari pagi mereka ada di ruangan ini.
Teriak mereka lantang, berjiwa muda, bergairah dan idealis.

“Rakyat negeri ini butuh kita kawan”
“Posisi kita sebagai Agent of Changes, Agen Perubahan, yang mengharuskan kita untuk bergerak”

Ameera


Senin, 16.00 WIB
“Tiga hari ini abang gak sibuk to?” suara mama dari ujung telepon.
“Ada anak temen mama yang mau kuliah di Jogja, diurusin ya.” lanjut mama.
“Anaknya cakep lho, namanya Ameera”.
“Besok jam tiga sore dia mendarat” mama terus berkata sebelum aku sempat menjawab apa-apa.
“Siap... perintah segera dilaksanakan” jawabku bercanda.


Senin, 03 Mei 2010

Ia Jatuh Cinta Pada Hitam


Ia berkulit putih
Memakai baju putih
Mengenakan celana putih
dan giginya teramat putih


Namun ia jatuh cinta pada hitam
Ia mengagumi kegelapan
Hitam itu misteri katanya
dan kegelapan itu menutupi serta melindungi

Udah Tahan Api ?

Kenapa begitu sulit untuk taat, ketika taat hanyalah sekdar taat dan ibadah hanyalah ritual belaka ? gerak selama lima menit atau kurang yang tidak menyulitkan serta tidak memberatkan.

Kenapa hati ini tidak juga mau tunduk, sekedar berjalan menuju kran dan membukanya lalu mengalirkan airnya dan kemudian melakukan sesuatu yang sudah sejak kecil dulu dilakukan. kenapa ?


Aku Ingin Menjadi Laut

aku ingin menjadi laut
karena laut itu bebas menggulung ombaknya sebesar apapun ia mau ?

aku ingin menjadi laut
ditemani burung-burung, mengobrol dengan badai dan bercerita dengan para nelayan

Minggu, 02 Mei 2010

Di Negeri Ini Pria Dilarang Menangis

Aku tegak mematung disini
Sudah lama sekali
Yang kuingat hanyalah tenggelamnya mentari
Karena sebelum itu terjadi
Banyak orang menemani

Sore ini

Orang-orang itu berkumpul lagi
Ada anak-anak yang berlari-lari
Ada sepasang kekasih
Dan ada seorang pria menyendiri

Aku tahu pria itu gundah
Aku tahu pria itu gelisah

Sepertinya pria itu ingin menangis

Tapi pasti kalian tahu
Di negeri ini pria dilarang menangis
Dan pria itu sangat menjunjung tabu

Pria itu memandangi sungai dibawahku

Ada kaki-kakiku terendam di situ

Aku ingin mengajaknya bicara

Menghidupkan kembali keteguhannya
Mengembalikan masa-masa bahagianya

Karena pada masa aku masih berguna

Ia sering menemaniku bersama istrinya
Tertawa......


Yogyakarta, 01052010
Bulan mei.... sebentar lagi menua